Siapa Yang Tahu Maksud Allah

on Rabu, 14 September 2011
Rasulullah pada suatu waktu pernah berkisah. Pada zaman
sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang amat dzalim.
Hampir setiap orang pernah merasakan kezalimannya itu.
Pada suatu ketika, raja zalim ini tertimpa penyakit yang
sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada kerajaan itu
dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang, mereka disuruh untuk
menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada satu tabib pun
yang mampu menyembuhkannya.

Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakit
sang raja itu hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis
ikan tertentu, yang sayangnya saat ini bukanlah musimnya ikan
itu muncul ke permukaan. Betapa gembiranya raja mendengar kabar
ini. Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim ikan
itu muncul kepermukaan namun disuruhnya juga semua orang untuk
mencari ikan itu. Aneh bin ajaib.... walaupun belum musimnya,
ternyata ikan itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya
sembuhlah raja itu dari penyakitnya.

Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal
kebijakannya. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu
ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Dan ternyata
kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah sejenis ikan
tertentu yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan laut.
Karena itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali.

Tapi apa yang terjadi? Ikan yang seharusnya  banyak dijumpai di
permukaan laut itu, tidak ada satu pun yang nampak..! Walaupun
pihak kerajaan telah mengirimkan  para ahli selamnya, tetap saja
ikan itu tidak berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja yang
bijaksana itu pun mangkat...

Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian itu.
Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan kami, apa
sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga
raja yang zalim itu selamat;
sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit, Engkau
menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut sehingga akhirnya
raja yang baik itu meninggal?"

Tuhan pun berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja
yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan. Karena itu Aku
balas kebaikannya itu, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku,
tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan
tempatkan ia pada neraka yang paling bawah !

Sementara raja yang baik itu pernah berbuat salah kepada-Ku,
karena itu Aku hukum dia dengan menyembunyikan ikan-ikan itu,
sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan seluruh
kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman
atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"

Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah bersayap ini.

Pelajaran pertama adalah: Ada kesalahan yang hukumannya langsung
ditunaikan Allah di dunia ini juga; sehingga dengan demikian di
akhirat nanti dosa itu tidak diperhitungkan-Nya lagi. Keyakinan
hal ini dapat menguatkan iman kita bila sedang tertimpa musibah.

Pelajaran kedua adalah: Bila kita tidak pernah tertimpa musibah,
jangan terlena. Jangan-jangan Allah 'menghabiskan' tabungan
kebaikan kita. Keyakinan akan hal ini dapat menjaga kita untuk
tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan duniawi sehingga
melupakan urusan ukhrowi.

Pelajaran ketiga adalah: Musibah yang menimpa seseorang belum
tentu karena orang itu telah berbuat kekeliruan. Keyakinan ini
akan dapat mencegah kita untuk tidak berprasangka buruk
menyalahkannya, justru yang timbul adalah keinginan untuk membantu
meringankan penderitaannya.

Pelajaran keempat adalah: Siapa yang tahu maksud Allah ?

( kisah diatas diambil dari buku " tutur bersayap ")

0 komentar:

Posting Komentar